Saturday, March 16, 2019

Anguilla Marmorata Salah Satu Spesies Sidat Terbesar Dunia

Anguilla Marmorata di Australia
Anguilla Marmorata adalah ikan sidat dengan motif bintik-bintik berukuran raksasa adalah salah satu spesies sidat terbesar di dunia. Spesies ini merupakan spesies anguilla yang paling banyak penyebarannya.

Sidat marmorata bisa dengan mudah dibedakan dari jenis anguilla lainnya, seperti anguilla bicolor misalnya. Mulai dari warnanya yang belang-belang atau bintik-bintik, susunan gigi dan sirip tubuh yang memanjang mulai dari dekat insang hingga anus. Gigi di kedua rahangnya tersusun dalam 2 - 3 baris. Baris paling luar berukuran lebih besar dan panjang ketimbang baris dalam. Biasanya di antara keduanya dibatasi oleh gigi pemotong.

Ikan sidat marmorata hidup menyebar di habitat-habitat air tawar hangat, termasuk di pulau-pulau samudra kecil dari Samudra Hindia bagian barat melintasi Indo-Pasifik ke Polinesia Prancis, dan sejauh utara ke selatan Jepang.

Ada banyak tempat yang ditengarai sebagai tempat populasi pemijahan ikan sidat marmorata. Yang terbesar di daerah-daerah yang berbatasan dengan Pasifik Utara bagian barat, seperti Indonesia Bagian Utara, Filipina, Taiwan dan Jepang. Ikan sidat batik ini juga banyak memijah di kawasan lepas pantai di wilayah samudera yang sama dengan Arus Khatulistiwa Utara, seperti sidat Jepang, Anguilla japonica.

Thursday, March 14, 2019

Pakan Fermentasi Mempercepat Pertumbuhan Sidat

Cara Mempercepat Pertumbuhan Sidat
Selama ini banyak pembudidaya yang berpikir keras bagaimana cara mempercepat pertumbuhan sidat. Ternyata, ada sebuah hasil penelitian yang cukup penting. Sudah agak lama sih. Tapi barangkali masih ada yang belum tahu.

Ikan sidat atau Anguilla Bicolor bisa tumbuh lebih cepat jika diberi fermentasi pakan buatan dan tepung cacing dalam jumlah tertentu. Selain itu, para peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro menemukan jika pemberian pakan tersebut berpengaruh terhadap rasio konversi pakan dan efisiensi pakan.

Hasil penelitian itu juga menyimpulkan jika pertembuhan terbaik terjadi pada sidat bicolor yang mendapat kombinasi fermentasi  pakan  buatan dan penambahan tepung  cacing  tanah  dengan  dosis  5%. Meski begitu, pemberian pakan buatan yang difermentasi ditambah dengan tepung cacing tidak berpengaruh terhadap tingkat kelulushidupan sidat Anguilla Bicolor.

Sidat (Anguilla bicolor) merupakan jenis ikan yang pertumbuhan lambat, karena kemampuan daya cerna dan efisiensi pemanfaatan pakan sidat  rendah.

Salah satu  usaha untuk mempercepat laju pertumbuhannya, yaitu dengan memfermentasikan pakan buatan dan penambahan tepung cacing  (Lumbricus sp.) untuk memperbaiki kandungan nutrisi pakan sehingga  pertumbuhan sidat akan meningkat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dan menentukan kombinasi fermentasi pakan buatan dan penambahantepung cacing tanah yang memberikan pertumbuhan, efisiensi pakan dan kelulushidupan sidat (A. bicolor)terbaik.

Friday, March 8, 2019

Tips Membuat Kolam Ikan Sidat

Kolam Sidat Berbahan Terpal

Hampir setiap calon pembeli bibit sidat kami menanyakan bagaimana membuat kolam sidat yang benar. Mereka itu tidak hanya pembudidaya pemula. Bahkan yang sudah berpengalaman budidaya ikan sekalipun menanyakannya.

Hasil interview dengan sejumlah pembudidaya maupun praktisi di dunia persidatan memberikan pendapatnya seputar bagaimana cara membuat kolam ikan sidat yang baik dan benar. Ada beberapa poin penting yang kita dapat. Pertama, bahan kolam. Pembudidaya bisa membuat atau menggunakan kolam berbahan terpal, kolam semen/kolam beton atau kolam  tanah.

Kedua, perawatan. Ini menyangkut manajemen pengelolaan air, baik manajemen operasional maupun kualitas air. Sidat menyukai air yang jernih dan bersih dengan kandungan oksigen terlarut tinggi. Sedikit banyak, sisa makanan maupun kotoran yang dihasilkan akan membuat air kotor dan keruh. Tentu harus dipikirkan bagaimana cara memulihkan kualitas airnya. Misalnya dengan membuat system filtrasi yang tepat dengan biaya rendah.

Wednesday, March 6, 2019

Pemerintah Larang Penangkapan Glass Eel

Sidat Konsumsi | Indukan Sidat

Kementrian Kelautan dan Perikanan KKP melarang petani nelayan menangkap beberapa spesies indukan sidat dan glass eel atau bayi sidat. Tujuannya untuk melindungi sidat dari kepunahan akibat penangkapan yang massif, termasuk penangkapan glass eel. Larangan itu berlaku selama 2 hari setiap bulan gelap, yakni tanggal 27 dan 28 hijriah.

Kebijakan itu dibuat setelah Kementerian bekerjasama dengan Ifish - FAO berdialog dengan sejumlah pihak, termasuk di antaranya adalah petani nelayan dan pengusaha. Dialog itu dilakukan di daerah-daerah habitat sidat seperti di Poso, Sulawesi Tengah dan Cilacap Jawa Tengah, serta Sukabumi, Jawa Barat. Di daerah-daerah tersebut, marak penangkapan glass eel dan indukan sidat.

Di Poso, dialog publik yang juga melibatkan para pengusaha untuk merumuskan aturan kebijakan perlindungan sidat. Aturan ini untuk memperkuat dasar aturan yang lebih tinggi seperti Permen Kementrian Kelautan dan Perikanan KKP No. 19 Tahun 2012.

Hasil dialog publik di Poso ini menghasilkan rumusan pemerintah daerah menetapkan sidat sebagai komoditi perikanan yang harus mendapat perlindungan. Untuk itu, sidat indukan atau dewasa dan bayi sidat glass eel dilarang ditangkap oleh petani nelayan. Aturan larangan penangkapan glass eel dan indukan sidat ini berlaku sepanjang waktu.

Beberapa spesies sidat yang dilarang ditangkap saat usia dewasa dan glass eel adalah sidat Anguilla Bicolor Bicolor, Anguilla Marmorata, Anguilla Celebesensis dan Anguilla interioris. (dari berbagai sumber)

INFO:
Untuk informasi harga bibit dan sidat konsumsi, KLIK DI SINI.

Tuesday, March 5, 2019

Peneliti Belum Temukan Jalur Migrasi Sidat Anguilla Sp

Jalur Migrasi Sidat Anguilla Sp
Sampai saat ini para peneliti belum menemukan jalur migrasi ikan sidat Anguilla Sp. Sebelumnya, penelitian menunjukkan sidat atau anguilla daerah tropis merupakan cikal bakal spesies sidat di kawasan lain. Dalam sejarahnya, sidat tropis menyebar menjelajah kawasan hingga daerah beriklim sedang. Inilah yang terus dipelajari para ilmuwan tentang sidat.

Dengan mempelajari sejarah kehidupan dan pola migrasi sidat tropis, para peneliti yakin akan bisa memahami sifat primitif dan pola migrasi sidat. Jika bisa memahami hal tersebut, maka peneliti akan bisa menjelaskan jalur evolusi migrasi sidat dari air tawar ke habitat air laut.

Sebanyak 13 dari 19 spesies atau subspesies sidat (Anguilla) yang ada di bumi ini ditemukan berada di kawasan tropis. Kemudian 7 dari 13 spesies di kawasan tropis tersebut, ditemukan di wilayah pasifik barat Indonesia dan Malaysia.

Ke-7 spesies itu adalah Anguilla Celebesensis, Anguilla Interioris, Anguila Bengalensis, Anguilla Marmorata, Anguilla Borneensis, Anguilla Bicolor dan Anguilla Bicolor Pacifica.

INFO:

Untuk konsultasi budidaya dan bibit sidat, KLIK DI SINI.